Pertahankan Kualitas Nutrisi, Berikut Rekomendasi Terbaik Untuk Memberikan ASI

Jumat, 31 Mei 2024

    Bagikan:
Penulis: Alvin Pratama

Banyak keuntungan yang diperoleh bayi dari pemberian Air Susu Ibu atau ASI. ASI merupakan sumber nutrisi terbaik yang lengkap, mulai dari air, protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, antibodi, dan enzim. Tubuh ibu telah dipersiapkan untuk memberikan ASI kepada bayi sejak lahir.

Kandungan ASI sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi, termasuk perkembangan otak dan mata. Oleh karena itu, para ibu sebaiknya memperhatikan kualitas nutrisi ASI dengan memberikannya sesuai dengan rekomendasi.

Menurut Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Kementerian Kesehatan RI dr. Lovely Daisy, MKM, perubahan bentuk makanan dapat melalui berbagai tahapan proses yang akan memengaruhi nilai gizi. Hal ini juga perlu diperhatikan dalam pemberian ASI.

Ada beberapa bentuk pengolahan ASI yang memiliki risiko tertentu karena dapat mengubah kandungan nutrisi. Hal ini juga dipengaruhi oleh proses, tempat, dan lama penyimpanan.

"Dalam bentuk pengolahan lain, pertama, ASI dapat dibekukan. ASI yang dibekukan di dalam freezer memiliki risiko penurunan kandungan protein, nutrisi, dan zat aktif lainnya yang tergantung pada tempat dan lama penyimpanan," jelas Daisy di Jakarta, pada Rabu (29/5).

Daisy menegaskan pentingnya memberikan ASI langsung kepada bayi. Ibu sebaiknya memberikan ASI langsung kepada bayi untuk membangun ikatan emosional antara keduanya. Selain itu, memberikan ASI langsung juga memberikan manfaat kesehatan yang besar bagi ibu dan bayi, seperti meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi, melindungi sistem pencernaan bayi, dan meningkatkan kecerdasan. Selain itu, memberikan ASI langsung juga dapat mengurangi risiko penyakit degeneratif pada bayi dan ibu, seperti kanker ovarium dan kanker payudara. Dengan demikian, memberikan ASI langsung bukan hanya sekadar memberikan nutrisi kepada bayi, tetapi juga membangun ikatan emosional yang kuat antara ibu dan bayi.

Rekomendasi Pemberian ASI Perah

Menyusui adalah salah satu rekomendasi global dalam memberikan makanan kepada bayi dan anak-anak. ASI merupakan makanan utama dan terbaik bagi bayi usia 0-6 bulan, sedangkan Makanan Pendamping ASI (MPASI) diberikan mulai usia 6 bulan dan pemberian ASI dapat dilanjutkan hingga usia 2 tahun.

Proses menyusui dimulai dengan Inisiasi Menyusu Dini, yaitu proses kontak kulit antara ibu dan bayi segera setelah bayi lahir selama minimal satu jam. Proses ini memudahkan ibu untuk mulai menyusui dan memberikan ASI secara eksklusif lebih lama," kata Direktur Daisy.

Jika bayi tidak mendapatkan ASI, maka berisiko terkena penyakit infeksi seperti diare, infeksi saluran pernapasan atas, dan infeksi lainnya. Selain itu, bayi juga dapat mengalami masalah gizi dan berisiko mengalami alergi dan intoleransi laktosa.

Bayi yang tidak mendapatkan ASI juga berisiko lebih tinggi mengalami penyakit kronis seperti obesitas dan diabetes saat dewasa.

Bagi ibu yang mengalami hambatan dalam menyusui secara langsung, seperti ibu yang bekerja, pemberian ASI dapat dilakukan dengan menggunakan ASI Perah (ASIP). ASI perah adalah ASI yang diperas, kemudian disimpan dan diberikan kepada bayi sesuai dengan kebutuhannya.

ASI perah adalah pilihan yang efektif bagi ibu menyusui yang sibuk di luar rumah. ASI perah yang dianjurkan untuk diberikan kepada bayi adalah ASI segar yang diperah pada hari itu atau sehari sebelumnya, karena kandungan gizinya masih optimal. Menurut Direktur Gizi dan KIA Lovely Daisy, ASI perah yang baru diperah dan disimpan dalam cooler bag dapat bertahan selama 24 jam. Selain itu, ASI perah dalam ruangan (ASIP segar) dapat bertahan 4 jam pada suhu 27-32 derajat Celsius, dan 6-8 jam pada suhu di bawah 25 derajat Celsius. ASI perah juga dapat disimpan selama 2-3 hari di kulkas dengan suhu di bawah 4 derajat Celsius. Jika disimpan di freezer, ASI perah dapat bertahan 2 minggu pada suhu -15 hingga 0 derajat Celsius untuk kulkas satu pintu, dan 3-6 bulan pada suhu -20 hingga -18 derajat Celsius untuk kulkas dua pintu. Penting untuk diingat bahwa bayi baru lahir sebaiknya tidak diberi makanan selain ASI.

Bagi bayi yang baru lahir, Direktur Gizi dan KIA Kemenkes Lovely Daisy menegaskan bahwa pemberian makanan lain tidak boleh dilakukan. Bayi harus diberikan ASI eksklusif hingga usia 6 bulan. Menurut rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ASI adalah makanan terbaik bagi bayi baru lahir. Jika pemberian makanan selain ASI tetap dilakukan, maka dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi pada bayi seperti diare dan meningitis. Selain itu, bayi juga dapat mengalami intoleransi dan bahkan alergi seperti eksim.

Memberikan makanan dan minuman lain pada bayi baru lahir juga dapat menghambat proses menyusui. Makanan memberikan perasaan kenyang pada bayi dan membuatnya jarang menyusu, sehingga dapat mengganggu produksi ASI.

"Oleh karena itu, pemberian makanan dan suplemen prelaktal - makanan atau minuman selain ASI yang diberikan kepada bayi sebelum menyusui dalam 3 hari pertama kehidupan - hanya boleh dilakukan jika ada indikasi medis," ujar Direktur Lovely Daisy.

(Alvin Pratama)

Baca Juga: Gerakan Nasional 1 Juta Vaksin Serviks Resmi Dimulai, Kolaborasi KORPRI-BPOM

    Bagikan:

Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.