Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) Republik Indonesia kembali mencatatkan prestasi membanggakan di tingkat pemerintahan. Lembaga yang bertugas mengawasi peredaran produk obat dan makanan ini berhasil meraih penghargaan “Lembaga dengan Kualitas Kebijakan Unggul” dalam ajang Inovasi Kinerja Kementerian/Lembaga (IKK) Award 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kementerian PANRB). Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Menteri PANRB, Abdullah Azwar Anas, kepada Kepala Badan POM, Penny K. Lukito, dalam acara yang digelar di Jakarta.
IKK Award merupakan ajang tahunan yang bertujuan untuk mendorong inovasi dan peningkatan kinerja birokrasi di seluruh kementerian dan lembaga negara. Penilaian dilakukan secara ketat berdasarkan berbagai indikator, dengan fokus khusus pada kualitas kebijakan yang dihasilkan oleh suatu lembaga. Kategori “Kualitas Kebijakan Unggul” sendiri diberikan kepada lembaga yang dinilai secara konsisten menghasilkan regulasi-regulasi yang berkualitas tinggi, berbasis bukti, partisipatif, dan mampu menjawab tantangan serta kebutuhan publik.
Pencapaian ini bukanlah suatu kebetulan, melainkan buah dari komitmen kuat Badan POM dalam melakukan reformasi birokrasi dan perbaikan berkelanjutan terhadap proses penyusunan kebijakannya. Dalam beberapa tahun terakhir, Badan POM telah mengedepankan pendekatan yang lebih terbuka, melibatkan para pemangku kepentingan sejak dini, dan mengandalkan data serta riset ilmiah sebagai landasan utama setiap regulasi yang diterbitkan.
Salah satu contoh nyata dari kebijakan unggul yang dihasilkan adalah penyederhanaan dan digitalisasi perizinan dalam sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pangan olahan. Melalui inisiatif seperti “Pangan Olahan untuk UMKM” yang terintegrasi dalam sistem Online Single Submission (OSS), Badan POM berhasil memangkas birokrasi, mempercepat proses, sekaligus tetap menjaga standar keamanan pangan. Kebijakan ini mendapat apresiasi luas karena langsung menyentuh kebutuhan riil pelaku usaha.
Kepala Badan POM, Penny K. Lukito, menyatakan bahwa penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan atas kerja keras seluruh insan Badan POM dalam menjalankan mandatnya untuk melindungi masyarakat. “Penghargaan ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan kualitas kebijakan dan pelayanan publik, khususnya dalam memastikan keamanan, khasiat, dan mutu obat serta makanan yang beredar di Indonesia,” ujarnya usai menerima penghargaan.
Dampak dari kebijakan-kebijakan berkualitas yang diterbitkan Badan POM telah dirasakan secara nyata. Di satu sisi, iklim berusaha, terutama di sektor farmasi dan pangan, menjadi lebih kondusif dengan regulasi yang jelas dan proses yang efisien. Di sisi lain, tingkat perlindungan konsumen juga semakin meningkat berkat pengawasan yang lebih ketat dan sistem pelaporan produk yang lebih transparan dan mudah diakses masyarakat.
Prestasi di IKK Award 2025 ini juga sejalan dengan visi Badan POM untuk menjadi lembaga pengawas obat dan makanan kelas dunia yang inovatif dan terpercaya. Pencapaian ini menegaskan posisi Badan POM tidak hanya sebagai regulator, tetapi juga sebagai fasilitator yang turut mendorong pertumbuhan industri farmasi dan pangan nasional, tanpa mengorbankan aspek keamanan dan kesehatan masyarakat.
Kedepannya, Badan POM berkomitmen untuk terus mempertahankan dan meningkatkan kualitas kebijakannya. Fokus akan diberikan pada penyusunan regulasi yang semakin adaptif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti terapi gen dan sel, serta pangan modern, sehingga perlindungan bagi masyarakat Indonesia tetap terjaga di tengah dinamika zaman yang terus berubah dengan cepat.