Gambar: Dok Vio Optical

Mengembalikan Penglihatan Minus Menjadi Normal Tanpa Perlu Menjalani Operasi

Jumat, 14 Jun 2024

Seiring perkembangan teknologi, terdapat beberapa metode untuk mengatasi myopia atau mata minus, seperti operasi lasik dan penggunaan lensa kontak. Saat ini, terdapat inovasi lensa khusus yang diciptakan oleh dokter spesialis mata untuk mengoreksi kelainan refraksi akibat rabun jauh. Lensa ini dikenal dengan sebutan lensa orthokeratology atau ortho-k. Dokter optometri Andri Agus Syah menjelaskan bahwa penggunaan lensa ortho-k berbeda dengan lensa kontak biasa. Lensa ini tidak hanya memperbaiki penglihatan sementara seperti lensa kontak, tetapi juga mencegah peningkatan minus pada anak-anak yang minusnya cepat bertambah. "Ortho-k merupakan salah satu opsi untuk menghentikan peningkatan minus mata dengan menggunakan lensa kontak saat tidur, dengan tujuan untuk mereset permukaan kornea mata," ungkap dr. Andri dalam sesi media di Jakarta, pada Kamis (13/6/2024).

Penggunaan lensa ortho-k secara teratur aman dilakukan pada malam hari sebelum tidur untuk merekonstruksi kornea mata. Teknologi yang digunakan pada lensa ortho-k sudah cukup baik sehingga dapat digunakan di malam hari tanpa mengganggu aliran oksigen ke mata. Ketika lensa dilepas di pagi hari, penglihatan akan menjadi lebih baik. Metode terapi ini menggunakan lensa kontak berbahan Rigid Gas Permeable (RGP) yang harus digunakan oleh anak selama minimal 8 jam per hari saat tidur. Metode ini lebih disarankan untuk anak-anak karena orangtua dapat mengontrol penggunaannya. Orangtua dapat memasang lensa pada malam hari dan melepaskannya di pagi hari. Lensa kontak ortho-k dapat menjadi alternatif pilihan untuk anak-anak yang mengalami rabun jauh namun tidak nyaman menggunakan kacamata. Lensa ortho-k dapat menghambat perkembangan minus mata dengan signifikan dan mengurangi risiko komplikasi. Dengan menggunakan lensa ini, anak-anak dapat bebas dari ketergantungan kacamata dan penglihatannya dapat menjadi lebih baik.

Anak yang berusia di bawah 18 tahun sebaiknya menggunakan lensa kontak ortho-k daripada menjalani prosedur lasik. Hal ini disarankan karena lasik tidak diperbolehkan untuk anak di bawah usia tersebut, mengingat pertumbuhan mereka belum optimal. Risiko minus pada mata yang tumbuh kembali akan lebih tinggi jika lasik dilakukan pada usia yang belum dewasa. Selain itu, penting untuk melakukan pemeriksaan rutin setiap 2-3 bulan sekali saat menggunakan lensa ortho-k untuk memantau perkembangan minus pada mata.



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.