Gambar: Dok/Pt Phapros Tbk

Phapros Menunjukkan Pertumbuhan Bisnis Dengan Meluncurkan 6 Produk Baru Hasil Inovasi Riset

Senin, 17 Jun 2024

Selama tahun 2024, PT Phapros Tbk memiliki berbagai inisiatif strategis untuk mendorong pertumbuhan bisnisnya. Perusahaan ini berkomitmen untuk meluncurkan sejumlah produk baru yang akan menjadi mesin pertumbuhan bagi Perseroan. Ida Rahmi Kurniasih, Plt Direktur Utama PT Phapros Tbk, mengungkapkan bahwa tahun ini Phapros akan memiliki enam nomor ijin edar atas produk baru, yang semuanya merupakan hasil pengembangan internal dari Tim R&D Phapros.

Empat dari enam produk baru tersebut akan difokuskan pada upaya preventif dan promotif terapi untuk anak.

“Kami sedang mengembangkan produk anak dengan teknologi formulasi obat yang lebih canggih, di mana bentuk sediaan yang akan kami luncurkan adalah permen gummy dan tablet hisap agar lebih disukai oleh anak,” ujarnya dalam acara temu media daring di Jakarta (13/6) bersama Direktur Pemasaran Maraja Jeson Siregar dan Direktur Keuangan, Manajemen Risiko & SDM Yudhi Rangkuti.

Ida menegaskan bahwa saat ini Phapros mulai memberikan perhatian khusus pada kesehatan anak, mengingat Indonesia saat ini sedang mengalami bonus demografi, di mana sebagian besar penduduk Indonesia pada tahun 2045 akan berusia produktif, yaitu antara 15 hingga 64 tahun. Oleh karena itu, pertumbuhan dan kesehatan anak-anak saat ini harus didukung agar di masa depan, yaitu pada tahun 2045, mereka akan menjadi generasi penerus bangsa yang unggul.

Sejalan dengan program Phapros, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia juga memprioritaskan pelayanan kesehatan dasar (primer) dengan mendorong upaya promotif, preventif, dan pemanfaatan teknologi pada lima prioritas, antara lain peningkatan kesehatan ibu dan anak, percepatan perbaikan gizi masyarakat, pengendalian penyakit seperti HIV, malaria, dan tuberculosis, pembudayaan gerakan masyarakat sehat, serta penguatan fasilitas kesehatan.

Ida menambahkan, "Selain empat produk baru terkait segmen anak, dua produk lainnya adalah agen terapi untuk tuberculosis dan Antibiotik Injeksi. Kami yakin keenam produk ini akan menjadi katalisator pertumbuhan bisnis Phapros ke depan bersama dengan produk-produk yang sudah ada saat ini."

Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah anak usia dini 0-6 tahun di Indonesia mencapai 30,2 juta jiwa pada Maret 2023. Angka tersebut setara dengan 10,91% dari total penduduk Indonesia. Sementara kasus tuberculosis di Indonesia, berdasarkan data Kementerian Kesehatan, menunjukkan peningkatan pada tahun 2023 dengan jumlah penderita TB sebanyak 820.789 kasus dari estimasi 1.060.000 kasus.

"Terlihat bahwa pasar obat untuk anak cukup besar di Indonesia, termasuk untuk penderita penyakit TB. Inilah peran yang diambil oleh Phapros mengambil peran,” tutupnya.



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.