Infrastruktur adalah sistem fisik fundamental yang diperlukan untuk mendukung kelangsungan fungsi masyarakat dan ekonomi suatu negara. Infrastruktur mencakup berbagai fasilitas publik seperti jaringan transportasi (jalan raya, rel kereta api, bandara, dan pelabuhan), utilitas (listrik, air bersih, telekomunikasi, dan gas), serta fasilitas umum lainnya seperti sekolah, rumah sakit, taman, dan sistem pengolahan limbah. Penerapan infrastruktur cerdas tidak hanya meningkatkan kualitas layanan publik, tetapi juga mengoptimalkan penggunaan sumber daya, mengurangi dampak lingkungan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Tantangan utama dalam implementasi infrastruktur cerdas meliputi investasi awal yang besar, kebutuhan akan keahlian teknis, keamanan siber, privasi data, serta isu kesetaraan akses teknologi bagi seluruh lapisan masyarakat. Pengembangan infrastruktur cerdas menjadi fondasi penting dalam konsep kota cerdas (smart cities), di mana berbagai aspek kehidupan urban dikelola dan dikoordinasikan melalui platform teknologi terintegrasi. Kota cerdas didefinisikan sebagai kota yang menggunakan teknologi informasi untuk mengintegrasikan semua infrastruktur dan layanan pemerintah dengan masyarakat umum, termasuk administrasi, pendidikan, kesehatan, transportasi, ekonomi, pemukiman, dan layanan publik. Dengan bekerja sama, masyarakat umum akan dapat meningkatkan pembangunan berkelanjutan dan pemeliharaan kota.
Salah satu kota di Indonesia yang telah berhasil mengimplementasikan infrastruktur cerdas, atau smart city, adalah Jakarta. Sejak tahun 2015, Jakarta telah meluncurkan berbagai inisiatif berbasis teknologi, seperti aplikasi Jakarta Kini (JAKI), yang memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan, mulai dari penyelesaian masalah lokal, penetapan harga barang, hingga pendaftaran vaksinasi. Inovasi-inovasi ini terbukti efektif, contohnya, selama pandemi COVID-19, aplikasi JAKI sangat berperan dalam distribusi vaksin dan penyebaran informasi kesehatan. Selain itu, Jakarta juga menyediakan layanan internet publik gratis dan perlindungan terhadap kejahatan digital. Oleh karena itu, Jakarta mendapatkan pengakuan internasional dan dinominasikan untuk penghargaan PBB tahun 2023. Pembangunan masa depan yang berkelanjutan memerlukan transformasi infrastruktur kota menjadi sistem cerdas yang terintegrasi, yang dapat mengoptimalkan sumber daya, mengurangi jejak karbon, dan meningkatkan kualitas hidup. Solusi seperti jaringan listrik pintar, manajemen air berbasis IoT, sistem transportasi terpadu, infrastruktur hijau, dan bangunan cerdas dapat secara signifikan menurunkan konsumsi energi dan polusi. Keberhasilan transformasi ini sangat bergantung pada kolaborasi antara berbagai pihak (pemerintah, swasta, akademisi, masyarakat), kerangka regulasi yang mendukung, pendanaan inovatif, dan pengembangan tenaga kerja yang terampil, didukung oleh partisipasi aktif masyarakat dalam mendorong kebijakan lingkungan dan mengadopsi gaya hidup berkelanjutan.