Di tengah arus budaya modern dan dominasi beras, sorgum, makanan yang dulu dijuluki "makanan raja", kembali menarik perhatian. Dalam acara Borobudur Peace and Prosperity Festival 2024, Badan Pangan Nasional (NFA) ikut serta dalam sebuah makan malam istimewa yang berjudul Sorgum: Menelusuri Jejak Pangan Raja Nusantara yang diadakan di Magelang, Jawa Tengah (21/5/24). Acara ini tidak hanya menyajikan berbagai hidangan lezat dari sorgum, seperti wajik sorgum, tape sorgum, lontong sorgum, dan bubur sorgum, tetapi juga membawa peserta dalam perjalanan sejarah kuliner Nusantara. Ternyata, sorgum memiliki sejarah yang panjang dan gemilang di Indonesia. Dikenal sebagai Jali atau Canthel di Jawa, sorgum telah menjadi makanan pokok di berbagai kerajaan Nusantara sejak abad ke-5. Bukti arkeologi dan prasasti kuno, salah satunya di relief Candi Borobudur, menunjukkan bahwa sorgum dibudidayakan dan diolah menjadi hidangan lezat untuk jamuan para raja dan bangsawan. Rasanya yang gurih, kandungan nutrisinya yang tinggi, dan ketahanannya terhadap kekeringan menjadikan sorgum sangat populer di masa lalu. Sayangnya, popularitas sorgum semakin meredup dan tergeser oleh beras. Saat ini, sorgum menjadi kurang populer dan terpinggirkan. Diner ini diadakan sebagai upaya untuk menghidupkan kembali kejayaan sorgum dan mengingatkan kita akan kekayaan kuliner Nusantara yang perlu dilestarikan. "Sorgum bukan hanya makanan biasa, tetapi juga merupakan warisan budaya dan identitas bangsa," kata John Hendra, Ketua Pokja Pangan Lokal Direktorat Penganekaragaman Konsumsi Pangan NFA. "Sudah waktunya kita kembali ke pangan lokal, termasuk sorgum, untuk menjaga ketahanan pangan dan mendukung kesehatan masyarakat." Acara ini dihadiri oleh Masyarakat Adat Nusantara (MATRA) bersama dengan kerabat dan keluarga, serta Woman Ambassador of World Peace. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan penuh terhadap upaya pelestarian sorgum dan mendorong penggunaannya sebagai pangan alternatif di Indonesia. Acara ini menjadi pengingat bahwa kekayaan kuliner Nusantara tidak hanya enak, tetapi juga memiliki makna dan sejarah yang kaya. Sudah saatnya kita kembali ke akar budaya dan membuat sorgum, yang merupakan "makanan raja", kembali berjaya di tanah air.
404
Tujuh perawatan gigi ini ditanggung oleh BPJS Kesehatan secara gratis
BPJS Kesehatan Menjamin Biaya Operasi Sesar Melalui JKN