90 Tahun, Lifebuoy Telah Mendampingi Orang Tua Dalam Melindungi Anak-anak Dari Kuman Penyebab Penyakit

Kamis, 15 Agustus 2024

    Bagikan:
Penulis: Busrain Buraidah
(Gambar: Dok/PT Unilever Indinesia Tbk)

Selama sembilan dekade, Lifebuoy telah menjadi pilihan utama bagi keluarga Indonesia dalam mendampingi orang tua melindungi kesehatan anak-anak mereka, sehingga anak-anak dapat mengejar impian mereka. Sebagai bentuk penghargaan, Lifebuoy mempersembahkan film pendek berjudul “90 Tahun Lindungi Anak Indonesia Meraih Mimpi”, yang menampilkan sosok-sosok pahlawan inspiratif seperti Susy Susanti, peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992, dan Nicky Clara, seorang Disability Womenpreneur yang aktif memperjuangkan hak-hak penyandang disabilitas.

Seiring dengan peluncuran film pendek tersebut, program edukasi Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) melalui Program Sekolah SIAGA Lifebuoy juga semakin diperkuat untuk mendukung cita-cita para Dokter Kecil menjadi pahlawan kesehatan di masa depan.

Erfan Hidayat, Kepala Skin Cleansing Unilever Indonesia, menyatakan, “Perjalanan 90 tahun bukanlah waktu yang singkat bagi Lifebuoy dalam mewujudkan tujuannya: menjadi sahabat bagi keluarga Indonesia dalam memberikan perlindungan dari kuman dan menjaga agar anak-anak tidak mudah sakit.

Kami mengucapkan terima kasih yang tulus atas kepercayaan para orang tua. Perjalanan panjang yang penuh makna ini menjadi dasar yang kuat bagi kami untuk terus berupaya melindungi kesehatan anak-anak Indonesia agar mereka dapat terus mengejar dan mewujudkan impian mereka.”

Terdapat harapan yang signifikan bagi generasi mendatang untuk memiliki keberanian dalam bermimpi dan berinovasi demi menciptakan masa depan yang lebih baik. Namun, keberanian anak untuk memulai dan mengembangkan mimpinya harus didukung oleh kondisi fisik yang sehat. Prof. Dr. dr. Hinky Hindra Irawan Satari, Sp.A (K), M. TropPaed., menyatakan, “Apabila kesehatan tidak terjaga, anak akan lebih rentan terhadap berbagai penyakit, sehingga pertumbuhan dan perkembangan mereka tidak dapat berlangsung secara optimal, yang pada gilirannya menghambat pencapaian mimpi mereka.

Data menunjukkan bahwa 27,84% anak usia sekolah mengalami masalah kesehatan, seperti diare atau pneumonia, yang mengganggu aktivitas sehari-hari mereka, termasuk proses belajar di sekolah. Jika tidak ditangani dengan baik, banyak impian anak-anak Indonesia berisiko hilang karena mereka terpaksa sering absen dari sekolah.”

“Peran orang tua sangat penting dalam mencegah kedua penyakit tersebut dengan membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat, terutama kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) sebagai langkah awal untuk melindungi diri dari ancaman penyakit infeksi, setelah vaksinasi.

Sayangnya, hanya 46% anak usia sekolah yang telah menerapkan perilaku CTPS. Padahal, data terbaru dari CDC menunjukkan bahwa kebiasaan CTPS dapat mengurangi risiko diare sebesar 23-40% dan mencegah penyakit pernapasan seperti pneumonia sebesar 16-21%,” tambah Prof. Hinky.

Erfan menyatakan, “Dengan mempertimbangkan fakta tersebut, selain menghadirkan berbagai inovasi produk berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan keluarga Indonesia, Lifebuoy secara konsisten memberikan edukasi tentang Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di 5 Momen Penting melalui Program Sekolah SIAGA Lifebuoy yang telah memberikan manfaat kepada 15 juta anak di berbagai daerah di Indonesia sejak tahun 2015. Pada tahun ini, kami menargetkan untuk menjangkau 1 juta anak, dengan harapan bahwa tangan yang lebih bersih dan terlindungi akan berkontribusi pada kesehatan anak, sehingga mereka dapat mengejar impian mereka.”

Mengenai impian, dukungan penuh dari orang tua memiliki peranan yang sangat signifikan. Oleh karena itu, dalam rangka memperingati usia ke-90, Lifebuoy memberikan penghargaan kepada kehebatan dan kekuatan orang tua dalam melindungi kesehatan serta impian anak-anak mereka melalui pemutaran film pendek berjudul ‘90 Tahun Lindungi Anak Indonesia Meraih Mimpi’. Film ini menampilkan kisah para pahlawan seperti Susy Susanti, Nicky Clara, dan Ellyas Pical yang berhasil meraih impian berkat dukungan orang tua mereka.

Susy Susanti mengungkapkan, “Saya meyakini bahwa dukungan orang tua adalah modal utama yang mendorong seorang anak untuk berani bermimpi dan mewujudkannya. Suatu ketika, setelah mengalami kekalahan dalam pertandingan, ibu saya berpesan, ‘Jatuh bangun itu hal yang wajar, proses ini akan selalu kamu ingat’. Kata-kata tersebut membangkitkan semangat saya untuk terus berlatih, disiplin, dan tidak menyerah demi mencapai gelar juara.”

Sejak kecil, beliau selalu mengingatkan saya untuk menjaga kesehatan dengan penuh perhatian. Harapan saya, film ini dapat menginspirasi mengenai pentingnya peran orang tua dalam mendorong anak-anak untuk berani bermimpi dan berjuang mewujudkannya.

Nicky Clara juga berbagi, “Sejak kecil, saya memiliki impian untuk membantu orang lain dan tampil di televisi agar dapat menginspirasi lebih banyak orang. Mimpi yang tampak sederhana, namun memerlukan usaha yang sangat besar.

Saya percaya bahwa keterbatasan tidak seharusnya menjadi penghalang untuk mencapai cita-cita, terutama karena ibu saya selalu mendorong saya untuk tidak menyembunyikan kekurangan, melainkan menunjukkan kelebihan dengan terus berkarya. Melalui film ini, saya dan Lifebuoy ingin mendorong anak-anak Indonesia agar berani bermimpi meskipun memiliki keterbatasan, serta mengajak mereka untuk disiplin menjaga kesehatan agar tidak terhambat dalam mewujudkan impian mereka.”

Sejalan dengan peluncuran film pendek ini, Program Sekolah SIAGA Lifebuoy juga merupakan bentuk dukungan untuk membantu anak-anak Indonesia menjadi pahlawan di masa depan. Salah satu cita-cita tersebut adalah menjadi Dokter – sebuah profesi yang sejalan dengan nilai-nilai Lifebuoy dalam menyelamatkan masyarakat dari ancaman penyakit.

Untuk mendorong regenerasi Dokter di masa depan, program ini melibatkan peran Dokter Kecil di seluruh Indonesia. Lifebuoy berkomitmen untuk menumbuhkan mimpi mereka dengan menjadikan mereka agen perubahan yang menyebarkan edukasi tentang Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) kepada teman-teman sebayanya, agar terlindungi dari penyakit dan dapat terus hadir serta belajar di sekolah.

Lifebuoy menyadari bahwa upaya dalam melawan kuman penyebab penyakit masih memerlukan waktu yang panjang. Kami berharap dapat terus menjalin kemitraan dengan para orang tua untuk melindungi anak-anak kita serta mewujudkan impian-impian besar mereka, ujar Erfan.

Tentang Unilever

Unilever adalah salah satu penyedia utama produk di bidang Kecantikan & Kesejahteraan, Perawatan Pribadi, Perawatan Rumah, Nutrisi, dan Es Krim, yang digunakan oleh 3,4 miliar orang setiap harinya di lebih dari 190 negara. Perusahaan ini mempekerjakan 128.000 karyawan dan mencatatkan penjualan sebesar €59,6 miliar pada tahun 2023.

Di Indonesia, PT Unilever Indonesia Tbk telah beroperasi sejak tahun 1933, melantai di bursa pada tahun 1982, dan sahamnya terdaftar serta diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Unilever memiliki lebih dari 4.000 karyawan dan delapan pabrik yang terletak di Cikarang dan Rungkut.

Visi kami adalah menjadi pemimpin pasar global dalam menciptakan bisnis yang berkelanjutan, yang didasarkan pada tujuan yang mulia.

(Busrain Buraidah)

Baca Juga: Gagal Ginjal Pada Anak, Jangan Abaikan Gejala Awal Ini
Tag

    Bagikan:

Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.