Faktor Gaya Hidup Yang Aktif Dapat Menjaga Kesehatan Otak Agar Tetap Muda

Rabu, 15 Januari 2025

    Bagikan:
Penulis: Busrain Buraidah
(ANTARA/Pexels/Antoni Shkraba)

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa menerapkan pola hidup sehat dan rutin berolahraga dapat berkontribusi pada penampilan otak yang lebih muda.

Menurut laman Health, pada Senin (13/1), studi yang diterbitkan pada 20 Desember di jurnal Alzheimer's and Dementia, yang dikelola oleh Alzheimer's Association, para peneliti dari Swedia memanfaatkan kecerdasan buatan dan pemindaian otak untuk mengeksplorasi hubungan antara gaya hidup orang dewasa yang lebih tua dan kesehatan otak mereka.

Hasil data menunjukkan bahwa individu yang mengalami diabetes, stroke, dan memiliki tingkat aktivitas fisik yang rendah cenderung memiliki "kesenjangan usia otak" yang lebih signifikan. Istilah ini merujuk pada perbedaan antara usia biologis otak dan usia kronologis individu tersebut.

Usia otak yang lebih lanjut sering kali berhubungan dengan peradangan, perubahan pada materi putih, serta tanda-tanda lain yang menunjukkan kesehatan otak yang kurang baik, yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko penurunan kognitif.

"Keputusan yang diambil individu dalam kehidupan sehari-hari, seperti tingkat aktivitas fisik, keterlibatan dalam interaksi sosial, dan seberapa banyak mereka terlibat dalam kegiatan yang merangsang kognisi, semuanya dapat memengaruhi usia otak seseorang," ungkap Ambar Kulshreshtha, MD, PhD, MPH, profesor madya di bidang kedokteran keluarga dan pencegahan di Fakultas Kedokteran Universitas Emory.

Dalam sebuah studi yang melibatkan 739 individu sehat berusia 70 tahun di Swedia, ditemukan bahwa mereka cenderung memiliki perbedaan usia otak yang lebih signifikan, atau otak yang terlihat lebih tua, jika mereka melaporkan kurang aktif secara fisik, memiliki diabetes, atau memiliki riwayat stroke atau serangan iskemik transien (TIA).

Sebaliknya, individu yang mengalami pradiabetes menunjukkan otak yang tampak lebih muda, begitu pula dengan mereka yang mengalami obesitas namun tetap menjalani rutinitas olahraga secara teratur.

Temuan penelitian ini menekankan pentingnya gaya hidup dan kondisi kesehatan umum, seperti diabetes, penyakit jantung, atau obesitas, yang dapat berkontribusi pada proses penuaan otak. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa aktivitas fisik dapat berpotensi mengurangi dampak negatif dari setidaknya salah satu faktor risiko tersebut.

Kesehatan pembuluh darah memiliki peranan yang krusial bagi kesehatan otak serta organ-organ lainnya, mengingat setiap organ memerlukan pasokan darah yang cukup, ujar David Jones, MD, seorang peneliti di Pusat Penelitian Penyakit Alzheimer di Mayo Clinic.

Anna Marseglia, PhD, penulis studi yang juga merupakan seorang neuropsikolog dan asisten profesor di Divisi Geriatri Klinis di Karolinska Institutet, Swedia, menambahkan bahwa aktivitas fisik, terlepas dari tingkat intensitasnya, memberikan banyak keuntungan bagi otak dengan cara meningkatkan sirkulasi darah yang penting untuk menjaga kesehatan otak.

(Busrain Buraidah)

Baca Juga: Gagal Ginjal Pada Anak, Jangan Abaikan Gejala Awal Ini
Tag

    Bagikan:

Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.