Perusahaan Pokemon telah mengumumkan proyek dan kemitraan besar untuk tahun 2025 di Indonesia, termasuk peluncuran koleksi Batik Pokemon yang terbaru.
Menurut Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar, inisiatif ini tidak hanya akan memberikan kontribusi ekonomi bagi Indonesia, tetapi juga akan mendorong pertukaran budaya.
“Awalnya, Batik (Pokemon) hanya memiliki satu motif, namun kini telah berkembang menjadi sekitar lima motif. Ini jelas akan memperlancar roda perekonomian, dan kita bisa mempertimbangkan seberapa besar dampaknya. Selain itu, dari perspektif budaya, ini merupakan pertukaran budaya yang menarik, di mana Pikachu yang mengenakan Batik dapat dilihat oleh jutaan orang di seluruh dunia,” ujarnya kepada ANTARA di Jakarta, pada hari Kamis.
Pokemon merupakan serial anime yang sangat populer di seluruh dunia, menarik perhatian tidak hanya anak-anak, tetapi juga orang dewasa.
Produk dari Pokemon tidak hanya terbatas pada anime, tetapi juga telah meluas ke dalam video game, kartu, film, dan barang-barang cendera mata. Waralaba yang diciptakan oleh Satoshi Tajiri ini diperkirakan memiliki sekitar 945 juta penggemar di seluruh dunia.
Menurut data dari Hellomotion Academy yang diakses pada hari Kamis, pada tahun 2019, Pokemon berhasil mencapai pendapatan tahunan sebesar 61,1 miliar dolar Amerika Serikat (AS), yang setara dengan sekitar Rp969,3 triliun.
Pendapatan terbesar yang diperoleh oleh Pokemon ternyata tidak berasal dari film, permainan, atau serial animasi yang selama ini terkenal di seluruh dunia, melainkan dari penjualan merchandise atau barang-barang cenderamata.
“Bahkan saat ini, jika Anda berkunjung ke Jepang, Anda akan menemukan elemen Indonesia di sana, yaitu Batik. Pokemon memiliki toko cenderamata di berbagai lokasi, dan Batik Concept ini sendiri dikelola oleh orang Singapura. Banyak orang Jepang yang rela datang jauh-jauh ke toko Batik Concept untuk membeli batik ini,” jelas Irene.
Irene juga berharap bahwa kolaborasi ini dapat mendorong generasi muda untuk lebih bangga mengenakan Batik.
Irene juga menargetkan kolaborasi antara karakter kekayaan intelektual yang telah dikenal luas di dunia dengan karakter kekayaan intelektual lokal.
“Industri merchandise sangatlah besar, dan kami berharap kolaborasi antara IP internasional dan IP domestik ini dapat meningkatkan visibilitas IP lokal, sehingga secara ekonomi IP kita dapat berkembang lebih cepat,” jelasnya.
Tahun ini, Pokemon Company tidak hanya bekerja sama dengan Indonesia dalam hal Batik, tetapi juga dalam berbagai proyek lainnya, termasuk melanjutkan kolaborasi dengan Garuda Indonesia untuk menampilkan lima Pikachu yang lucu mengenakan batik pada pesawat dan cenderamata.
Selain itu, Pokemon Company juga akan berkolaborasi dengan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) melalui PT Garuda Sepak Bola Indonesia (GSI), dengan meluncurkan cenderamata Pikachu yang mengenakan seragam sepak bola Indonesia, serta mengadakan acara khusus bertajuk “Pokemon Day” pada pertandingan persahabatan tim Nasional U-23 di Indonesia, dan masih banyak lagi.