Wali Nanggroe Aceh, Tgk Malik Mahmud Al Haythar, bersama Dinas Pendidikan Aceh, telah memastikan rencana untuk terbang ke Singapura guna menjalin atau melaksanakan kerja sama di bidang pendidikan dengan negara tersebut.
"Beberapa hari terakhir, Wali Nanggroe beserta rombongan melaksanakan kunjungan kerja ke Kota Medan, termasuk mengunjungi Konsulat Jenderal Singapura di Medan," ungkap Zulfikar Idris, Kepala Bagian Kerjasama dan Humas Wali Nanggroe Aceh, di Aceh Besar pada hari Minggu.
Pertemuan dengan Konsul Jenderal Singapura di Medan, Edmund Chia, diharapkan dapat membuka peluang untuk pertukaran pelajar, peningkatan kualitas pendidikan, serta pengembangan sektor ekonomi di Aceh.
"Wali Nanggroe menyampaikan informasi mengenai perkembangan pembangunan dan tantangan yang dihadapi di Aceh, dan menerima tanggapan positif dari Edmund," tambahnya.
Di sisi lain, Wali Nanggroe Aceh, Tgk Malik Mahmud, menegaskan bahwa setelah Idul Fitri, pihaknya bersama Dinas Pendidikan Aceh akan berangkat ke Singapura untuk membahas kerja sama yang direncanakan, khususnya dalam bidang pendidikan.
Kunjungan ini diharapkan tidak hanya menjadi agenda bilateral di sektor pendidikan, tetapi juga sebagai langkah awal dalam implementasi kerja sama untuk investasi dan inovasi lainnya.
Saya berharap Aceh dan Singapura dapat menjalin kerjasama yang erat. Kita akan mempersiapkan generasi muda yang berkualitas untuk menjadi duta Aceh di kancah internasional," ungkap Tgk Malik Mahmud.
Dalam kesempatan ini, Konsul Jenderal Singapura di Medan, Edmund Chia, menyampaikan bahwa terdapat dua bidang yang berpotensi untuk kerjasama pendidikan, yaitu politeknik dan sekolah perfilman.
“Mungkin akan ada program pertukaran pelajar. Beberapa di antaranya dapat berkolaborasi dalam bidang motor listrik dan energi terbarukan. Kami juga akan mengundang investor dari Singapura untuk berinvestasi di Aceh," tambah Edmund.