Masker mata sering dianggap sebagai solusi untuk mengurangi pembengkakan di area bawah mata, mencerahkan kulit yang tampak kusam, serta menghaluskan kerutan. Namun, Dr. Jushya Bhatia Sarin,
seorang dokter spesialis kulit, dalam unggahan Instagramnya pada Sabtu (19/4), menyamakan masker mata dengan minuman favorit yang hanya memberikan perawatan sementara tanpa mengatasi masalah
mendasar pada kulit. Ia menyatakan, 'Ini seperti secangkir kopi untuk mata yang lelah, memberikan kesegaran sementara tetapi tidak mengubah kondisi biologisnya. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa
masker mata mungkin tidak efektif dalam menangani masalah biologis kulit, seperti tanda-tanda penuaan alami seperti kerutan atau garis halus, terlepas dari cara pemasarannya,' seperti yang dikutip dari
Hindustan Times, Selasa (22/4).
Meskipun demikian, terdapat beberapa tips yang ia sampaikan agar manfaat dari masker mata yang mengandung bahan tertentu dapat memberikan hasil yang lebih optimal. Gunakanlah masker mata yang
mengandung hidrogen dan asam hialuronat untuk mengencangkan serta melembutkan kulit di area bawah mata. Ia menekankan pentingnya fokus pada hidrasi, bukan sekadar menghilangkan kerutan. Masker
mata yang mengandung vitamin C juga disebutkan bermanfaat untuk mengurangi tampilan kulit kusam di bawah mata. Sementara itu, masker berbasis kafein dapat membantu mengurangi pembengkakan di
bawah mata, terutama jika didinginkan sebelum digunakan. Sarin juga mengingatkan agar tidak menggunakan bahan-bahan seperti asam atau retinol di area mata karena kulit di bawah mata sangat sensitif dan
tipis. "Kulit ini dapat dengan mudah teriritasi atau menjadi sensitif. Oleh karena itu, gunakan masker mata Anda bersamaan dengan krim mata, bukan sebagai penggantinya. Masker mata berfungsi sebagai
penguat kulit, bukan sebagai penyembuh," ujarnya.