Menteri Kebudayaan Fadli Zon membahas potensi kerja sama di bidang kebudayaan antara Indonesia dan Tunisia, baik secara bilateral maupun multilateral, salah satunya melalui produksi film dokumenter Harrel El Makki, seorang seniman Tunisia yang lahir di Batavia atau Jakarta.
"Inisiatif ini juga bertujuan untuk lebih memperkenalkan dan mempromosikan karya seninya kepada bangsa dan dunia. Saya juga mendapatkan kesempatan untuk bertemu langsung dengan anggota keluarga (Hatem El Makki)," ujar Menbud dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.
Dalam pertemuan dengan Duta Besar Tunisia untuk Indonesia, Mohamad Trabelsi, menjelang perayaan 65 tahun hubungan diplomatik antara kedua negara, Fadli Zon juga menyinggung perlunya pembaruan MoU yang mengeksplorasi kerja sama di bidang kebudayaan. Menurutnya, terdapat banyak bidang yang memiliki potensi untuk diselenggarakan kerja sama antara kedua negara, mulai dari kerja sama di bidang film, co-production, museum, dan berbagai bidang lainnya.
Sementara itu, Dubes Trabelsi menyampaikan bahwa hubungan Tunisia dan Indonesia memiliki kedekatan secara sejarah, budaya, dan politik.
"Mulai dari dukungan Presiden Soekarno terhadap upaya Tunisia dalam melepaskan diri dari penjajahan Prancis, hingga pelukis hebat Tunisia, Hatem El Makki, yang lahir di Batavia pada 16 Mei 1918. Karya-karyanya dipengaruhi oleh visualisasi hutan tropis Indonesia dan berbagai motif kain batik," katanya.
Ia juga sepakat bahwa perlu ada pembaruan program eksekutif, terutama yang melibatkan seniman perempuan dalam sektor kebudayaan. Ia turut menyampaikan bahwa budaya dapat mengembangkan sektor lain, terutama ekonomi dan investasi, serta memperkenalkan kepada masyarakat melalui budaya.